Sunday, July 12, 2009

Tuhan Lebih Tahu

Dalam semarak rindu yang membara
Rimbunan genggaman api makin malap di tangan
dalam meruntun sendu yang menyala
jari makin lemah di sini

Lapangan ini
pernah dulu ku nobatkan seperti tempat syahidku..
nyaman ...
sedondon dengannya tepian tempat sujud umat...
disebelahnya ada batu peringatan buat sang bijaksana...
aku telah bersaksi bahawa..
akan kumajukan lapangan kontang ini..
biar dia subur tidak di mamah
masa dan waktu...

tapi memang benar.......
Tuhan lebih tahu
mana elok buatku........
perjalan panjang..penat..keluhan dan simpati...
kadang-kadang teruji........
selalu...
tapi ini mungkin sedikit berat....

Dan memang benar
Tuhan maha tahun...

aku bukan jiwa besar tapi kerdil...
baru diletak sampah dalam bekas sepatu.........
kegusaran seperti sudah dicampak dalam longgok sampah
busuk dan tengik baunya...belum kotornya...

TApi kan Tuhan lebih tahu...
kekuatan ku...
lemah rupanya...
kalau sekadar punya hati untuk berjuang
punya kudrat untek melawan

hentikan.........
yang penting...
ada masa untuk koreksi
ada masa untuk mengabdi.........

aku pilih...
lapangan ganti......
yang Tuhan lebih mengerti
di mana akan aku berhenti nanti.....

ha putra